Purworejo – Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Purworejo, K.H. Achmad Hamid, S.Pd.I dan Wakil Ketua, H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd.I melakukan kunjungan koordinasi ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purworejo. Pertemuan ini disambut langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purworejo Mukhlis Abdillah, S.Ag., M.H. kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat serta penuh semangat kebersamaan. bertempat di Ruangan Kantor Kepala Kemenag Kabupaten Purworejo (30/9)

Koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara BAZNAS dan Kemenag dalam upaya optimalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di wilayah Kabupaten Purworejo. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas berbagai program kerja yang dapat dijalankan secara kolaboratif, khususnya dalam peningkatan literasi zakat serta pendistribusian zakat kepada mustahik yang berhak menerima.

Ketua BAZNAS Kabupaten Purworejo menyampaikan pentingnya peran strategis Kemenag dalam mendukung edukasi dan sosialisasi zakat di lingkungan ASN, madrasah, maupun masyarakat umum.

Diharapkan melalui pertemuan ini, ke depan akan terjalin kerja sama yang lebih erat antara BAZNAS dan Kemenag dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat melalui program-program yang berbasis pada zakat.

Purworejo - Ketua BAZNAS Kabupaten Purworejo, K.H. Achmad Hamid, S.Pd.I menghadiri acara peresmian Masjid An Nuur BAZNAS yang berlokasi di kawasan Terminal Kutoarjo, pada [isi tanggal acara]. Peresmian ini menjadi momentum penting dalam upaya menghadirkan sarana ibadah yang representatif sekaligus sebagai pusat syiar Islam di lingkungan terminal.

Masjid An Nuur BAZNAS dibangun melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola BAZNAS, serta mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Kehadiran masjid ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para musafir, pengemudi, maupun masyarakat sekitar untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk.

Masjid An Nur dibangun dengan dukungan pendanaan dari BAZNAS Jawa Tengah, Bank Jateng, serta kontribusi pegawai Dinas Perhubungan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ). Masjid berkapasitas 60 jamaah ini dilengkapi fasilitas menara, mimbar, pendingin ruangan, dan sarana penunjang lainnya.

Selain peresmian masjid, acara juga dirangkaikan dengan pembagian bantuan sosial, di antaranya ratusan paket sembako dari UPZ Dinas Perhubungan, BAZNAS, dan bantuan 8 jamban bagi warga tidak mampu dari BPR BKK Jateng, serta perangkat ibadah dari Dharma Wanita Persatuan.

Dengan berdirinya Masjid An Nuur BAZNAS di kawasan terminal Kutoarjo, diharapkan dapat memperkuat syiar Islam, mempererat ukhuwah, dan meningkatkan keberkahan bagi seluruh masyarakat Purworejo

Menjelang pelaksanaan Sosialisasi dan Rapat Koordinasi (Rakor) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) se-Kabupaten Purworejo, jajaran pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melakukan audiensi dengan Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, pada Senin (9/9/2025) di Pringgitan Pendopo Kabupaten Purworejo.

Audiensi tersebut dihadiri Wakil Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. M. Zein Yusuf, MM, Ketua BAZNAS Kabupaten Purworejo, K.H. Achmad Hamid, S.Pd.I, serta Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Purworejo, Mukhlis Abdillah, S.Ag., M.H. Pertemuan berlangsung penuh keakraban dengan pembahasan utama mengenai strategi penguatan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Kabupaten Purworejo.

Dalam kesempatan itu, Ketua BAZNAS Purworejo, K.H. Achmad Hamid, menyampaikan bahwa dukungan pemerintah daerah sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS. “Kami berharap melalui sinergi ini, pengumpulan ZIS dapat terus meningkat. Dana umat yang terhimpun akan kami kelola dengan transparan dan profesional agar manfaatnya lebih luas dirasakan masyarakat, terutama kaum dhuafa,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. M. Zein Yusuf, menegaskan bahwa Purworejo memiliki potensi zakat yang besar, khususnya dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum. Dengan adanya kebijakan pemotongan gaji ASN sebesar 2,5 persen melalui sistem payroll, ia optimistis penghimpunan zakat di Purworejo akan semakin optimal. “Potensi ini harus dikelola dengan baik agar dapat mendukung program-program pemberdayaan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Kemenag Purworejo, Mukhlis Abdillah, juga menambahkan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dalam memberikan sosialisasi, pembinaan, dan pendampingan kepada UPZ yang ada di berbagai instansi maupun masjid. Hal ini, menurutnya, menjadi langkah penting untuk memperluas cakupan pengumpulan zakat dan memastikan distribusinya sesuai syariat.

Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, menyambut positif audiensi tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen penuh untuk mendukung upaya BAZNAS dalam mengoptimalkan pengelolaan ZIS. “Zakat adalah instrumen penting dalam membangun kesejahteraan umat. Kami berharap, melalui pengelolaan yang amanah dan profesional, dana zakat dapat membantu menekan angka kemiskinan dan mendukung visi pembangunan daerah menuju masyarakat Purworejo Berseri,” kata Bupati.

Pertemuan ini sekaligus menjadi landasan kuat bagi BAZNAS Purworejo untuk semakin memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, Kemenag, dan BAZNAS Provinsi Jawa Tengah. Harapannya, pengelolaan zakat di Purworejo tidak hanya meningkat dari sisi jumlah penghimpunan, tetapi juga semakin tepat sasaran dalam penyalurannya sehingga memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ketua BAZNAS Kabupaten Purworejo, K.H. Achmad Hamid, S.Pd.I beserta Wakil Ketua, H. Sartu Ali Muhsin, S.Pd.I, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS RI Tahun 2025 yang digelar pada 26–29 Agustus 2025 di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta.

Rakornas tahun ini mengusung tema “Menguatkan BAZNAS, Mendukung Astacita” yang selaras dengan visi BAZNAS RI untuk memperkokoh kelembagaan zakat dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat.

Rakornas BAZNAS 2025 menjadi forum penting bagi seluruh pimpinan BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia untuk merumuskan arah kebijakan strategis dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Kegiatan ini juga membahas upaya memperkuat peran BAZNAS sebagai mitra pemerintah dalam pencapaian Astacita Presiden, yaitu delapan cita-cita pembangunan nasional yang menekankan pertumbuhan ekonomi inklusif, pengentasan kemiskinan, dan penguatan ketahanan sosial.

Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS RI menekankan pentingnya Digitalisasi layanan zakat untuk memudahkan muzaki, Sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah dalam program pemberdayaan mustahik, Penguatan kapasitas amil melalui pelatihan dan sertifikasi. Optimalisasi distribusi zakat yang berdampak langsung pada pengurangan angka kemiskinan ekstrem.

K.H. Achmad Hamid menyampaikan bahwa keikutsertaan BAZNAS Purworejo dalam Rakornas ini menjadi langkah penting untuk menyelaraskan program daerah dengan kebijakan nasional.

“Rakornas ini memberikan arah yang jelas bagi BAZNAS Kabupaten Purworejo dalam melaksanakan program-program zakat yang lebih efektif, transparan, dan sesuai dengan target pemerintah pusat, khususnya dalam mendukung pengentasan kemiskinan di Purworejo,” ungkapnya.

Wakil Ketua, H. Sartu Ali Muhsin menambahkan bahwa hasil Rakornas akan segera ditindaklanjuti melalui penyusunan program kerja yang berkesinambungan dengan RKAT BAZNAS Purworejo 2026.

Rakornas BAZNAS sendiri merupakan agenda tahunan yang menghimpun seluruh jajaran pimpinan BAZNAS di Indonesia. Selain membahas capaian kinerja tahun berjalan, forum ini juga menetapkan target, strategi pengumpulan dan pendistribusian ZIS, serta memperkuat tata kelola yang akuntabel dan profesional.

Dengan keikutsertaan aktif BAZNAS Purworejo, diharapkan program zakat di daerah semakin berdampak, sejalan dengan upaya pemerintah menekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2029