Ibu Surahmi, anggota kelompok Tenun Ikat Kema Sama, yang terletak di Desa Roworena Barat, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, tetap setia menjaga kualitas tenun ikat tradisional meskipun permintaan pasar sempat fluktuatif selama Bulan Ramadhan. Sebagai warisan budaya yang berharga, tenun ikat Roworena Barat telah berhasil menarik perhatian pasar modern berkat inovasi yang dilakukan Ibu Surahmi melalui media sosial. Melalui platform digital, ia memperkenalkan produk tenun ikatnya kepada pasar yang lebih luas, menjaga agar warisan budaya ini tetap dihargai dan bernilai ekonomi tinggi.

Dengan pendampingan dari BAZNAS, Ibu Surahmi dan kelompoknya tidak hanya menjaga kualitas produk, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan hasil karya mereka. Inovasi ini berhasil meningkatkan daya saing produk tenun ikat Roworena Barat di pasar modern. Pada bulan Ramadhan ini, meski permintaan sempat turun, Ibu Surahmi tetap optimis dan terus menjaga semangat untuk melestarikan budaya lokal yang memiliki potensi ekonomi.

Melalui upaya ini, Ibu Surahmi tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana warisan budaya dapat bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman. Dukungan dari BAZNAS semakin memperkuat posisi produk tenun ikat Roworena Barat di pasar yang semakin kompetitif.

Kontributor: Asna Ayu Naraya

Editor: YMK